Ceritanya Plastik Itu Solusi Bukan Polusi
Illustrasi kertas vs plastik oleh WOOD MACKENZIE
Ceritanya plastik itu diciptakan untuk menggantikan penggunaan kertas yang banyak digunakan oleh dunia industri. Saking banyaknya kebutuhan kertas, persediaan kayu menjadi semakin sedikit dan bumi jadi rusak. Penggunaan material lain seperti logam, batu, tulang, tanduk, dan taring juga cukup sulit didapatkan, sulit diproses, dan sepenuhnya bergantung pada sumber daya alam yang pada saat itu (sekarang juga sih) semakin menipis.
Sumber: Forbes
Makanya para Ilmuwan mulai mencari alternatif material lain yang bisa diproduksi secara massal, ringan, kuat, tahan lama, murah, dan tidak sepenuhnya bergantung pada sumber daya alam.
Pada tahun 1800an sudah mulai banyak penemuan yang menyerupai plastik atau kombinasi polimer. Contohnya:
- Di tahun 1839, Charles Goodyear tanpa sengaja menemukan proses bernama vulkanisasi yang menciptakan material karet yang lebih elastis dan kuat yang juga merupakan salah satu kombinasi polimer pertama.
- Di tahun 1846, Charles Schonbein, ahli kimia dari Swiss, menemukan nitrocellulose secara tidak sengaja saat menumpahkan campuran nitric acid-sulfuric acid pada kapas.
Sumber: Sejarah Plastik dari Masa Lalu - Waste4Change
Nah titik paling awal dikenalkannya material menyerupai plastik ke publik pada tahun 1862 oleh Alexander Parkes di sebuah eksibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuannya disebut parkesine, memiliki karakteristik mirip karet yang menjadi fleksibel saat terkena panas dan kembali kaku saat dingin, bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya karena bahan baku yang mahal maka parkesine tidak dapat diproduksi secara masal.
Salah satu produk terbuat dari bakelite.
Kemudian di tahun 1907 seorang ahli kimia dari New York, Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang diberi nama bakelite yang mana tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair jika dimasukan ke dalam larutan asam cuka. Saat bahan ini sudah dibentuk maka bentuknya tidak akan bisa diubah lagi. Bakelite banyak digunakan untuk produksi radio, perhiasan, dan bagian mobil. Namun karena pencampuran cellulose untuk memperkuat bakelite, warna plastik bakelite cenderung kusam dan buram yang membuat peminatnya cenderung lebih sedikit dari jenis plastik lain.
Sumber: Leo Hendrik Baekeland: Inventor of Bakelite - ChemistryViews
Di tahun 1930-an, ahli kimia bernama Wallace Carruthers menemukan kombinasi polimer yang dapat ditarik dan dibentuk menjadi benang yang kuat, mirip dengan sutra yang dikenal sebagai Nilon yang kemudian menjadi populer penggunaannya karena lebih murah dan kuat.
Sumber: BT.com
Sebuah iklan tentang Nylon pada 1930-an (sumber: everyday is special)
Pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow, tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene chloride atau populer dengan sebutan saran. Saran pertama kali digunakan untuk peralatan militer, yang akhirnya diketahui bahwa saran cocok digunakan sebagai pembungkus makanan. Saran merupakan awal mula dikenalkannya penggunaan plastic wrap pada makanan.
Sumber: Saran Wrap Was An Accident
Di tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan R.O. Gibson yang bekerja di Imperial Chemical Industries Research Laboratory menemukan polyethylene. Temuan mereka ini mempunyai dampak yang amat besar bagi dunia. Karena bahan ini ringan serta tipis, pada masa Perang Dunia II bahan ini digunakan sebagai pelapis untuk kabel bawah air dan sebagai isolasi untuk radar yang mampu mengurangi berat radar sebesar 270 kg. Setelah perang berakhir, plastik ini menjadi semakin populer, dan saat ini digunakan untuk membuat botol minuman, jerigen, kresek, dan kontainer lainnya.
Sumber: winnetnews.com
Sumber: Tupper Diva
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat elektronik hingga digunakan sebagai untuk pengganti bagian tubuh manusia dalam dunia medis. Saking populernya plastik yang digunakan untuk segala hal dan menjadi tren dunia industri saat itu maka terjadilah revolusi plastik.
Setelahnya, berbagai jenis sintetik polimer dan kombinasinya dengan material mulai ditemukan, seperti implan silikon yang ditemukan pada tahun 1962, material plastik jenis PVC yang ditemukan pada 1969, material plastik jenis HDPE yang ditemukan pada tahun 1970 dan lainnya.
Meski awalnya karena alasan ekonomis dan praktis serta dengan tujuan untuk menjaga ketersediaan sumber daya alami di bumi agar tidak terus-menerus dirusak oleh manusia dengan alasan apapun.
Sumber: World Economic Forum | REUTERS/Willy Kurniawan
Sekarang plastik lah yang menjadi salah satu kontribusi terbesar manusia dalam merusak alam. Karena penggunaannya yang berlebihan dan kurangnya penanganan limbah plastik yang aman dan ramah lingkungan. Kita jadi balik lagi berperang melawan solusi si penjaga sumber daya alam versi dulu yang kini jadi polusi.
Kira-kira Kawan ada solusi tidak ya buat masalah yang satu ini??