Eco Friendly a la Hepi
- Tidak menggunakan surfaktan yang mengandung residu dioksin
- Tidak menggunakan pewarna
- Tidak menggunakan plastik sekali pakai (prinsip isi ulang dengan tukar kemasan seperti sistem tukar tabung gas)
Fenomena Klaim Eco-Friendly
Istilah eco-friendly saat ini digunakan oleh berbagai produk dan merek untuk menambah nilai jual. Seringkali produk yang diberi label eco-friendly tidak disertai penjelasan yang memadai mengenai arti dan batas eco-friendly pada produk tersebut. Terkadang bahkan beberapa merek menyebutkan bahwa produk mereka tidak mengandung bahan tertentu yang 'terkenal' tidak eco-friendly tanpa menjelaskan dengan lebih rinci berdasarkan sumber yang kredibel mengapa bahan terkenal ini tidak eco-friendly. Terlebih, produk-produk ini tidak merinci semua bahan baku yang digunakan sehingga bisa dinilai oleh publik seberapa eco-friendly produk tersebut.
Di Hepi Circle, kami berusaha untuk memberikan hak konsumen untuk mengetahui bahan apa yang mereka gunakan dalam produk sehari-hari. Pada kemasan produk, kami menyertakan seluruh daftar bahan baku, sebuah praktik yang sangat jarang dilakukan produsen pembersih lain.
Mengapa Hepi melakukan ini?
Kami yakin, dengan nilai kejujuran yang kami coba hidupi seiring membangun bisnis, kami bisa membangun gerakan literasi konsumen agar lebih sadar dengan apa yang mereka konsumsi. Dengan begitu, kami telah memberdayakan diri dan konsumen, salah satu nilai yang selalu menjadi pertimbangan pengambilan keputusan kami.
Kami berharap, #AwalKebiasaanBaik yang kami mulai dengan lebih gamblang memaparkan batasan eco-friendly ini bisa mendorong produsen lain melakukan hal yang sama agar hak konsumen akan informasi produk yang jelas dapat terpenuhi.