Cairan Pencuci Piring Hepi Circle aman untuk mencuci buah dan sayur. Namun, kami tidak menyarankan untuk mencuci buah dan sayur dengan sabun merek apapun termasuk merek Hepi Circle.
Seberapa organik bahan kimia dalam sabun yang direkomendasikan untuk mencuci buah dan sayur, tetap saja yang kita pakai adalah sabun, yang mungkin saja bisa menimbulkan residu pada buah dan sayur yang kita cuci. Residu sabun ini mungkin kita konsumsi dalam buah dan sayur tersebut.
Sebagai contoh, sabun Hepi Circle yang tidak mengandung surfaktan dengan residu dioksin, walaupun lebih aman dari sabun yang menggunakan bahan baku dengan residu dioksin, tetap saja kalau kita tidak bilas dengan benar-benar bersih, maka akan ada residu sabun. Meskipun sabun cuci piring yang ada di pasaran sudah food grade, tetap saja kalau residunya masih menempel, itu artinya kita secara tidak langsung mengkonsumsi sabun.
Cara yang aman untuk mencuci buah dan sayur adalah dengan menggunakan campuran cuka dengan air (biasanya 1 bagian cuka masak dengan 3 bagian air). Cuka masak yang dijual di pasaran mengandung konsentrasi 25%. Untuk berhemat, kita bisa membeli asam asetat murni yang food grade (biasanya sampai 99%) dan mencampurkannya dengan 3 bagian air agar konsentrasinya sama dengan cuka masak yang umum. Jadi 1 liter cuka murni dicampur dengan 3 liter air.
Cara lainnya yang jauh lebih sehat adalah memilih untuk membeli sayur dan buah organik. Sayur dan buah organik ini tidak perlu dicuci menggunakan sabun atau cuka, cukup dicuci dengan air bersih dan dibilas air mengalir saja untuk membuang kotorannya.
#AwalKebiasaanBaik
]]>Istilah eco-friendly saat ini digunakan oleh berbagai produk dan merek untuk menambah nilai jual. Seringkali produk yang diberi label eco-friendly tidak disertai penjelasan yang memadai mengenai arti dan batas eco-friendly pada produk tersebut. Terkadang bahkan beberapa merek menyebutkan bahwa produk mereka tidak mengandung bahan tertentu yang 'terkenal' tidak eco-friendly tanpa menjelaskan dengan lebih rinci berdasarkan sumber yang kredibel mengapa bahan terkenal ini tidak eco-friendly. Terlebih, produk-produk ini tidak merinci semua bahan baku yang digunakan sehingga bisa dinilai oleh publik seberapa eco-friendly produk tersebut.
Di Hepi Circle, kami berusaha untuk memberikan hak konsumen untuk mengetahui bahan apa yang mereka gunakan dalam produk sehari-hari. Pada kemasan produk, kami menyertakan seluruh daftar bahan baku, sebuah praktik yang sangat jarang dilakukan produsen pembersih lain.
Kami yakin, dengan nilai kejujuran yang kami coba hidupi seiring membangun bisnis, kami bisa membangun gerakan literasi konsumen agar lebih sadar dengan apa yang mereka konsumsi. Dengan begitu, kami telah memberdayakan diri dan konsumen, salah satu nilai yang selalu menjadi pertimbangan pengambilan keputusan kami.
Kami berharap, #AwalKebiasaanBaik yang kami mulai dengan lebih gamblang memaparkan batasan eco-friendly ini bisa mendorong produsen lain melakukan hal yang sama agar hak konsumen akan informasi produk yang jelas dapat terpenuhi.
]]>
Cairan Pencuci Piring Hepi Circle tidak menggunakan surfaktan dengan residu dioxin sehingga lebih aman digunakan untuk mencuci piring dan perabot, bahkan untuk perabot bayi.
Ayo mulai #AwalKebiasaaanBaik mengurangi paparan dioxin bersama Hepi!
*sumber riset: madesafe.org, safecosmetics.org
]]>
Mari bersama-sama kurangi penggunaan plastik!
Mencemari Laut dan Tanah
Penggunaan plastik secara berlebihan menyebabkan pencemaran laut dan tanah serta berdampak pada kesehatan makhluk hidup.
Menghabiskan Sumber Daya Alam
Plastik dibuat dari bahan yang tidak dapat diperbaharui dan memerlukan tenaga yang besar dalam prosesnya.
Menyebabkan Kehilangan Biodiversitas
Limbah plastik juga berdampak pada kerusakan ekosistem dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati.
Menggunakan Tas Belanja Pakai Ulang
Membawa tas belanja dari rumah dapat mengurangi penggunaan kantong plastik yang sulit terurai.
Memilih Botol Minum yang Dapat Diisi Ulang
Membeli botol minum yang terbuat dari bahan ramah lingkungan dan dapat diisi ulang.
Mengurangi Penggunaan Sampah Plastik Rumah Tangga
Gunakan kemasan pengganti plastik, seperti tempat makan/kontainer pakai ulang untuk membawa makanan.
Mengurangi Penggunaan Kertas
Menggunakan platform digital untuk mengurangi penggunaan kertas di tempat kerja.
Memilih Botol dan Gelas Daur Ulang
Menggunakan botol minum dan gelas yang dapat digunakan berulang kali dapat mengurangi penggunaan plastik.
Menggunakan Peralatan Makan Ramah Lingkungan
Memilih peralatan makan yang dapat digunakan kembali seperti sendok garpu dari bambu atau stainless steel.
Perilaku Ramah Lingkungan
Penggunaan plastik dapat dikurangi dengan mengajak masyarakat untuk melakukan perilaku ramah lingkungan seperti memilah sampah.
Pendidikan Sekolah
Pendidikan tentang dampak penggunaan plastik terhadap lingkungan dapat diajarkan di sekolah untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan sedini mungkin.
Gerakan Bebas Plastik Sekali Pakai
Gerakan untuk mengurangi penggunaan plastik dapat diadakan melalui media sosial atau organisasi non pemerintah untuk mencapai kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan.
Mengurangi penggunaan plastik adalah tanggung jawab bersama yang harus dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup di bumi. Terdapat banyak alternatif ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai pengganti penggunaan plastik sekali pakai. Oleh karena itu mari kita bersama-sama membangun kebiasaan ramah lingkungan yang menjadi faktor penting untuk bersama dapat menjaga lingkungan dan mengurangi sampah plastik sekali pakai.
Kemasan plastik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan modern kita, melingkupi segala hal mulai dari belanja bahan makanan hingga produk perawatan pribadi. Namun, pernahkah kita mempertimbangkan dampak besar yang ditinggalkannya pada lingkungan kita?
1. Pembuatan dan Produksi: Semua dimulai dengan pembuatan kemasan plastik. Bahan yang berasal dari minyak bumi yang diekstraksi, diolah, dan dibentuk menjadi berbagai bentuk kemasan. Proses ini memerlukan energi dan sumber daya yang besar, berkontribusi pada polusi dan pengekangan sumber daya terbatas.
2. Pengangkutan dan Distribusi: Setelah diproduksi, kemasan plastik diangkut jarak jauh untuk mencapai konsumen. Pengangkutan ini menghasilkan emisi karbon, menambah jejak karbon dan tingkat polusi udara.
3. Penggunaan: Kemasan plastik memiliki manfaatnya masing-masing, tetapi seringkali datang dengan dampak lingkungan yang besar. Kemasan plastik sekali pakai seringkali dibuang setelah digunakan sebentar, menyebabkan akumulasi limbah plastik yang merusak lingkungan dan ekosistem.
4. Limbah dan Pembuangan: Realita yang menyedihkan adalah bahwa sebagian besar kemasan plastik berakhir sebagai limbah. Tempat pembuangan sampah dan lautan harus menanggung dampak pembuangan ini, menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kehidupan laut, satwa liar, dan ekosistem.
5. Daur Ulang: Daur ulang kemasan plastik adalah langkah yang positif, tetapi proses ini rumit dan memerlukan sumber daya yang besar. Tidak semua plastik dapat didaur ulang, dan bahan daur ulang seringkali memiliki keterbatasan dalam hal kualitas dan kegunaan.
6. Mengurangi dan Menggunakan Ulang: Langkah paling efektif untuk mengatasi masalah kemasan plastik adalah dengan mengurangi konsumsi plastik sekali pakai dan menggunakan ulang sesering mungkin. Memilih kemasan yang dapat digunakan ulang atau memilih produk dengan kemasan minimal dapat secara signifikan mengurangi limbah.
Mengapa Mengurangi dan Menggunakan Ulang Penting:
Bergabunglah dalam gerakan perubahan #awalkebiasaanbaik kurangi pemakaian plastik sekali pakai. Mulai cari dan gunakan alternatif yang dapat digunakan ulang seperti tas kain, wadah kaca, dan pilihan produk isi ulang/kemasan pakai ulang lainnya. Setiap pilihan yang kita buat akan berkontribusi besar pada dunia yang lebih berkelanjutan.
Ayo beraksi untuk memutus siklus limbah kemasan plastik sekali pakai. Kurangi penggunaan dan konsumsi kemasan plastik sekali pakai, dukung perusahaan dengan praktik ramah lingkungan, dan mulai menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak yang sama. Bersama-sama, kita dapat mengubah hubungan kita dengan plastik dan menciptakan masa depan di mana keberlanjutan menjadi kenyataan. #ReduceReuseRecycle ##SustainablePackaging #pakaiulang
Gambar diambil dari Earth.org "Plastic Pollution in Hawaii".
Kemasan plastik sekali pakai seperti botol, kantong, dan wadah makanan seringkali berakhir di tempat pembuangan sampah, lautan, sungai, dan habitat alami lainnya. Pencemaran ini merugikan satwa liar, karena binatang dapat salah menganggap plastik sebagai makanan atau terjebak di dalamnya.
2. Kerusakan lingkungan:
Gambar diambil dari istockphoto.com karya Максим Шмаков
Produksi kemasan plastik sekali pakai berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca, konsumsi energi, dan penipisan sumber daya bahan bakar fosil. Limbah plastik juga membutuhkan ratusan tahun untuk terurai, menyebabkan kerusakan lingkungan yang berkelanjutan.
3. Dampak terhadap ekosistem laut:
Gambar diambil dari Shane Gross/Ocean Art "A dead green sea turtle tangled in fishing line."
Limbah plastik dalam kemasan yang berakhir di laut menjadi ancaman serius bagi kehidupan laut. Hal ini mempengaruhi habitat laut, mengganggu ekosistem, dan membahayakan spesies. Mikroplastik, partikel-partikel kecil plastik, ditemukan dalam tubuh organisme laut, yang berpotensi masuk ke dalam rantai makanan.
4. Tantangan pengelolaan limbah:
Gambar diambil dari theconversation.com (Mast Irham/EPA)
Mengelola dan membuang limbah plastik merupakan tantangan besar bagi masyarakat dan sistem pengelolaan limbah. Pencemaran plastik dapat membebani fasilitas daur ulang, dan praktik pengelolaan limbah yang tidak memadai dapat menyebabkan kebocoran plastik ke lingkungan.
5. Mikroplastik dalam lingkungan:
Gambar diambil dari researchgate.net uploaded by Lorena M Rios
Kemasan plastik sekali pakai seiring waktu terurai menjadi mikroplastik, yaitu partikel plastik yang kecil. Mikroplastik telah ditemukan dalam tanah, sumber air, dan bahkan udara yang kita hirup. Luasnya dampak lingkungan dan kesehatan dari mikroplastik masih sedang diteliti.
Mengatasi masalah penggunaan berlebihan kemasan plastik sekali pakai membutuhkan upaya kolektif dari individu, bisnis, pemerintah, dan organisasi. Banyak inisiatif bertujuan untuk mengurangi limbah plastik, mendorong daur ulang, dan mendorong penggunaan bahan kemasan alternatif guna mengurangi dampak lingkungan dan sumber daya yang terkait dengan plastik sekali pakai.
Gambar: Reduce, Reuse, Recycle
Kawan Hepi mungkin akrab dengan kalimat yang satu ini "Reduce, Reuse, Recycle." Kawan dapat memulainya dengan mengurangi pembelanjaan yang tidak benar-benar diperlukan, menyediakan kemasan sendiri, dan dengan hati-hati mempertimbangkan apa yang akan kawan lakukan dengan setiap barang yang tidak lagi kawan gunakan. 3R ini juga bisa jadi langkah awal kebiasaan baik dalam mengurangi sampah lho. Dengan melakukan tiga hal tersebut setidaknya kita bisa membantu menjaga lingkungan kita untuk bebas dari sampah. seperti yang kita ketahui sampah sudah menjadi ancaman terhadap kehidupan kita saat ini, oleh karena itu ayo kita mulai 3R sama-sama.
Reuse adalah aksi menggunakan barang yang bisa digunakan kembali seperti kotak, kaca, dan bahan kemasan lainnya dari produk yang sudah dibeli atau terima. Kawan dapat menggunakan kembali tempat atau benda tersebut untuk keperluan lain. Oleh karena itu akan lebih baik jika kita memikirkan terlebih dahulu kelanjutan kegunaan sebuah produk atau kemasan yang akan dibeli. Sebagai contohnya kawan bisa membeli produk makanan yang dikemas di kemasan kaca. Kemasan kaca tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai tempat untuk menyimpan makanan lain seperti kacang-kacangan hingga sisa makanan yang kawan punya
Reduce adalah aksi untuk mengurangi bahan-bahan sekali pakai atau benda yang tidak bisa digunakan kembali seperti botol plastik dan kemasan susu yang berbahan dasar kertas. Jika bisa belilah produk dengan membawa kemasan mu sendiri. Hindari produk yang dibungkus satu per satu. Saat membeli produk di toko hindari mengemas produk dalam kantong plastik tambahan jika tidak diperlukan. Sayuran seperti kentang, bawang, tomat, dan buah-buahan seperti pisang, apel, dan melon dapat dibeli tanpa memerlukan kantong ekstra.
Recycle adalah aksi untuk mengolah kembali sampah yang kawan hasilkan. Contohnya dengan mengompos sampah organik/ sampah dapur di halaman rumah. Dengan cara ini kita dapat memupuk tanaman dengan pupuk organik yang lebih aman untuk lingkungan. Biar lebih mudah kawan dapat menyediakan tempat untuk pengomposan sampah organik dan sisa makanan di rumah. Ayo mulai mendaur ulang sampah rumahkan yang kita hasilkan untuk bumi yang lebih bersih
Sekecil apapun yang kita lakukan untuk menjaga lingkungan sangatlah berarti untuk bumi kita. Semakin banyak orang yang melakukan tiga hal sederhana ini maka akan menjadi semakin asri bumi kita kedepannya.
Artikel ditulis oleh Alfiqra Razzadhy dan diedit oleh Veronika
]]>Halo Kawan Hepi!
Beberapa waktu lalu isu kemasan galon sekali pakai memperburuk masalah sampah di Indonesia. Di tengah pemerintah menekan jumlah penggunaan sampah dengan dikeluarkannya kebijakan phase out