Cerita Hepi Circle
Ingat gak, dulu saat masih beli kecap di botol kaca dan tutup sekrup di warung sebelah. Kalau sudah habis kita bawa botol kecap kosong lalu tukar dengan yang terisi. Saat itu adalah saat dimana kita berbelanja sambil silaturahmi dengan para tetangga.
Tapi semua berubah, saat ini kita dituntut untuk cepat, cepat, dan cepat. Dalam kecepatan itu, kita jadi lupa bagaimana rasanya saling silaturahmi dan peduli dengan satu sama lain. Hubungan yang dulu berdasarkan prinsip kekeluargaan, kini berubah menjadi hubungan jual-beli biasa yang hambar tanpa rasa.
Silahturami itu penting, untuk melepaskan dahaga jiwa kita yang semakin sibuk mengejar kenyamanan materi. Kita butuh untuk melanjutkan ke-kepo-an akan rasa dan aksi untuk saling peduli.
Hepi circle tidak hanya sekedar mengurangi sampah plastik di muka bumi, kita lebih dari itu. Kita ingin mewujudkan sebuah komunitas baik, yang bersama-sama membangun kembali dan mengembangkan rasa kekeluargaan khas Indonesia yang telah lama menginspirasi dunia.
"Hepi Circle adalah kita; KAMU, aku, dan mereka."
Bersama-sama, dimulai dari mengurangi sampah plastik yang berasal dari kebutuhan harian, mari ingatkan kembali jiwa kita akan bahagianya kebersamaan dalam melakukan kebaikan. Kemudian pelahan-lahan kita kembangkan kebiasaan tersebut untuk terus bersama sebarkan kebaikan dan menjadi lebih hepi karenanya.
Kita semua tahu, perjalanan ke sana bukan proyek Roro Jongrang atau Malin Kundang, tidak instan. Oleh karena itu, hepi circle berusaha sekuat tenaga untuk memberikan pengalaman senyaman mungkin dalam perjalanan kita semua dalam membangun lingkaran kebahagiaan tersebut.
Jangan pernah lupa bahwa yang terpenting adalah untuk selamat sampai tujuan, walau terkadang kita harus pelan-pelan lewati semua tantangan.